Slim, Orang Terkaya di Planet Bumi



Konglomerat dari Meksiko, Carlos Slim, yang menurut majalah Forbes menggeser kedudukan Bill Gates dan Warren Buffet sebagai orang terkaya di planet ini, ternyata sudah menunjukkan bakat pandai mencari uang sejak berusia 10 tahun. Slim mendapatkan peso pertamanya dari berjualan minuman ringan dan makanan untuk keluarganya yang merupakan imigran dari Lebanon.

Ketika memasuki masa mudanya, pengetahuan keuangan Slim lebih canggih. Dia tidak hanya menghasilkan uang dari menjual barang secara konvensional. Slim muda membeli obligasi Pemerintah Meksiko. Dari situlah dia mendapat pelajaran berharga mengenai bunga majemuk. Penghitungan bunga berbunga atau bunga majemuk disebut Einstein sebagai penemuan luar biasa dalam bidang matematika dan merupakan kekuatan yang luar biasa. Forbes juga mencatat, Slim merupakan orang pertama dari negara berkembang yang menduduki tempat teratas daftar orang kaya di dunia.

Lebih dari setengah abad sesudahnya, Slim yang kini berusia 70 tahun itu memiliki kekayaan yang luar biasa, sebesar 53,5 miliar dollar AS (sekitar Rp. 481,5 triliun). Aset Slim beragam. Mulai dari perusahaan telekomunikasi, hotel, restoran, departemen store, perusahaan properti, hingga bank Inbusa.

Ibaratnya, sulit hidup di Meksiko tanpa mendapatkan jasa dari perusahaan Slim dan memberinya keuntungan. Tidak hanya di Meksiko Slim berjaya. Dia juga memiliki saham di perusahaan Amerika Serikat, seperti peritel Saks dan New York Times Co.


Slim yang tidak kurus dan sangat senang merokok itu juga dikenal memiliki tangan “Midas”. Ingat kisah raja Midas yang tangannya selalu dapat mengubah barang menjadi emas berharga? Demikianlah Slim. Dia dikenal dapat mengubah perusahaan yang sudah akan bangkrut kembali bangkit dan menghasilkan keuntungan.

Pada 2008, Slim membeli sedikit saham pada New York Times. Saat ini, tawaran yang yang dia terima dari perusahaan penerbit itu bernilai 250 juta dollar AS dan nilai bersihnya mencapai 80 juta dollar AS. Dengan uang sebesar itu, berarti Slim menguasai 16 persen saham New York Times lebih banyak lagi. Tetapi, konglomerat media Rupert Murdoch mengatakan, keluarganya tak akan memberikan kontrol kepada orang lain, apalagi dari luar negeri.

Keluarga
Lingkungan keluarga tampaknya sangat berpengaruh pada pembentukan kepribadian Slim. Ayahnya, Julian Slim Haddad, adalah imigran Lebanon yang datang ke Meksiko awal tahun 1900-an. Dia lalu membuka toko kelontong Star of the Orient. Selama revolusi Meksiko, Haddad membeli banyak properti dengan harga murah. Keluarga imigran itu berharap mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan saat di negeri asalnya. Lulus dari sekolah teknik, Slim mendirikan perusahaan real estate pada pertengahan 1960-an. Satu dekade setelah itu, dia mulai dikenal dengan trademark-nya membeli perusahaan hampir bangkrut, termasuk sebuah rokok. Dia juga membeli department store, Kafe Sanborns, sebuah perusahaan pertambangan, pabrik kabel, dan ban.

Ketika terjadi krisis di Meksiko tahun 1987, tidak seperti orang lain yang panik, Slim melihatnya sebagai kesempatan. Ketika itu bursa terpuruk. Slim mulai membeli saham-saham murah dan menjualnya dengan keuntungan berlipat ketika bursa mulai membaik. “Kita tahu bahwa krisis selalu sementara saja. Tidak ada kesulitan yang berlangsung selama 100 tahun, selalu ada pemulihan”, ujar Slim.

Kekayaan Slim tidak membuat dia hidup bermewah-mewah. Dia tetap tinggal di rumah yang sama selama 40 tahun dan tetap mengendarai mobil Mercedes tua. Pakaiannya pun bukan yang berharga mahal. Slim juga jarang menggunakan komputer. Ia lebih senang mencatat di bukunya yang kumal. Walaupun demikian, dia tetap dikelilingi pengawal pribadi bersenjata lengkap. Dia menjauhkan diri dari pesawat jet pribadi, yacht, dan benda mewah lain seperti yang umumnya dimiliki orang kaya lainnya.

Slim merupakan penggemar berat bisbol. Sehari-hari dia senang merokok dan minum minuman ringan bersoda. Pengusaha Meksiko ini juga dikenal memiliki koleksi karya pemahat Perancis, Auguste Rodin. Malahan, Slim merupakan kolektor Rodin terbanyak di luar Perancis. Anak perempuannya mengelola museum seni di Meksiko.


Perusahaan Telekomunikasi
Barulah pada 1990 Slim membeli perusahaan telekomunikasi. Keberuntungan rupanya berawal dari keputusannya membeli operator telepon milik negara, Tekmex, sebesar 1,7 miliar dollar AS. Ketika itu Telmex bagaikan hidup segan mati tak hendak.

Dibawah pengelolaan Slim, Telmex kemudian menjadi perusahaan yang menguntungkan dan penghasil peso yang luar biasa. Ketika Slim membeli Telmex, dia tidak terlepas dari kritik dan kontroversi. Sebagian orang mengatakan, keberhasilan dia membeli Telmex, yang merupakan operator fixed line, tidak lepas dari kedekatannya dengan kekuasaan, antara lain Presiden Carlos Salinas.


Slim menyerahkan pengelolaan harian perusahaannya kepada ketiga anak lelakinya, serta mitra bisnis yang loyal. Selain sibuk berbisnis, Slim juga turut serta dalam pemberantasan kemiskinan, buta huruf, dan parahnya pelayanan kesehatan di Amerika Latin. Dia juga membuat proyek-proyek olahraga bagi kaum miskin. Namun, sejauh ini dia tidak berencana menyumbangkan sebagian kekayaannya untuk mendirikan yayasan amal seperti yang dilakukan Bill Gates dan Warren Buffet.


“Pebisnis itu lebih baik berbuat kebaikan dengan menciptakan lapangan kerja dan kekayaan melalui investasi, bukan bertindak seperti Santa Claus,” ujarnya.

Slim juga menyumbangkan uangnya pada beberapa kesempatan. Januari lalu, dia memberikan 65 juta dollar AS guna riset genetik untuk kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit ginjal di Meksiko dan Amerika Latin.

“Kekayaan itu harus dilihat sebagai tanggungjawab, bukan keistimewaan. Tanggung jawab itu untuk menciptakan kekayaan yang lebih lagi. Ini seperti memelihara anggrek, kita harus memberikan hasilnya kepada orang lain, tetapi bukan pohonnya” kata Slim soal kekayaannya.

Sekarang ini, sekitar 50 juta dari 107 juta penduduk Meksiko berada di bawah garis kemiskinan. Dari 50 juta orang itu 19,5 juta diantaranya sangat miskin. Mereka tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

Mudah-mudahan falsafah Slim tentang tanggungjawab orang kaya itu diikuti lebih banyak orang lain. Tanggungjawab orang berpunya adalah menciptakan lapangan pekerjaan, bukan menjadikan kekayaannya sebagai sebuah keistimewaan bagi diri sendiri.



Oleh : JOICE TAURIS SANTI
KOMPAS, Edisi : Sabtu, 20 Maret 2010

0 comments

Post a Comment

Cari dengan Google

Custom Search